di vonis sakit jelang puasa

Di vonis sakit jelang puasa

Hmmm……… Lama gak nulis, sekalinya mo nulis bingung juga mo nulis soal apa…..? Hadeuhhh dasar saya ini emang bukan seorang penulis….

Setelah agak lama melototin tampilan layar PC tua ini, ingat saat menjelang puasa kemarin (th ini), tubuh ini di vonis sakit oleh Dokter… Vonis sakit inilah yang jadi bahan tulisan.

Oh iya sebelum lanjut saya ingin sapa dulu semua sahabat maya saya “Apa kabar semua ?. Saya berharap semoga kabar baik selalu menyertai saudara, saudawati semua”. Taka lupa juga, walaupun terlambat saya ucapkan “ Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadlan ini, semoga kita semua di beri kekuatan untuk menjalaninya. Amin “.

Kembali ke soal vonis sakit.

Saya bukanlah mau berbangga diri di vonis sakit ini sapa pula yang bangga akan sakit hehe justru ini merupakan satu derita yang mudah mudahan cepet berkesudahan, cepat sembuh. Yakinlah sakit itu gak enak sama sekali…

Ceritanya….

Rasa sakit ini sebenarnya sudah di rasakan beberapa waktu kebelakang tapi sama sekali tak di rasa, tak di hiraukan sampai ahirnya keadaan semakin parah. Kalau sedang kumat bagian dada terasa di tusuk tusuk benda tajam. Istri berulang kali meminta saya untuk segera memeriksakan diri ke Dokter. Hmmm……. Permintaan ke 1, ke 2, ke 3 tak saya turuti, karena dasarnya saya emang bandel, permintaan ke 4 setelah malam harinya nyaris tak bisa tidur semalaman gara gara sakit ini, barulah siang harinya di antar si Fino berangkat ke Klinik tempat keluarga biasa berobat.

Singkat cerita pemeriksaan selesai, Dokter nulis resep dengan tulisan khasnya sekaligus nulis juga surat pengantar bagi saya untuk segera melakukan photo rontgen. Dokter juga wanti wanti, sebelum obatnya habis yaitu pada hari ke 3, saya di haruskan untuk periksa lagi. Nah dasarnya saya bandel perintah photo rontgen dan saran untuk periksa lagi di hari ke 3, gak di gubris hehe, karena merasa kondisi kesehatan membaik malah menyatakan diri sembuh dari sakit. Eh pada hari ke 5 kambuh lagi. Duh,,,,,,,,,,,

Mendapati keadaan yang memburuk ahirnya saya kembali berobat di klinik yang sama. Dokterpun menanyakan hasil photo rontgen. Saya jawab “Belum di rontgen, Dok”. Hanya tersenyum dokter mendengar jawaban saya itu. Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter kembali meminta saya untuk secepatnya melakukan photo rontgen. Mengingat hasil tes tensi darah yang tembus di angka 170, merupakan sejarah baru dalam catatan kesehatan saya, saat itu juga saya menuruti perintah dokter melakukan photo rontgen.

Kalau di tulis detil, kayaknya tulisan gak jelas ini kepanjangan, okelah di persingkat saja, intinya saya bolak balik ke klinik itu untuk melakukan pemeriksaan dan berobat sampai 4 kali dalam waktu 18 hari. Teman setia yang menemani hanya si Fino, ya hanya dia yang nyaris di bawa nyungsep saat menghantam lobang jalanan di jalan Propinsi.

Kesimpulan ahir dari rangkaian pemeriksaan, Dokter memponis saya mengidap satu penyakit dan menghukum saya harus menjalani berobat jalan selama 6 bulan ke depan. Itupun kalau 6 bulan ke depan di nyatakan sembuh total kalau tidak maka di lanjut 6 bulan lagi.

Hukuman yang sudah saya duga sebelumnya, mengingat beberapa hal yang menyangkut kebiasaan jelek yang sudah jadi kebiasaan dalam keseharian saya. Soal pola makan dan pola tidur yang selama ini tidak teratur ternyata harus di bayar mahal.

Satu hal yang saya bisa pastikan bahwasanya sakit itu sama sekali tidak enak jenderal, oleh sebab itu bagi anda yang saat ini sedang dalam kondisi sehat, tetap jagalah kesehatan itu terapkanlah pola hidup sehat, makan teratur , istirahat teratur dsb. Bagi saudara, saudarawati yang kebetulan saat ini sedang dalam kondisi sakit semoga lekas sembuh, jangan berkecil hati, setiap penyakit Insya Allah ada obatnya.

Wasalam.