membersihkan sangkar burung
June 19, 2013 32 Comments
Membersihkan sangkar burung
Kegiatan membersihkan sangkar burung ini sudah menjadi bagian dari rutinitas keseharian saya sepulang kerja, lebih tepatnya jam 16.30. Hal yang paling focus di bersihkan adalah bagian alas sangkar karena di situlah letak kotoran burung menumpuk. Alat yang di gunakan adalah kape untuk mengerok/menyodok kotoran burung itu.
Pekerjaan yang satu ini bagi yang belum terbiasa pasti akan merasa jijik tapi bagi yang sudah terbiasa tentu bukan masalah. Dan yang pasti ini merupakan pekerjaan yang harus di kerjakan, bagian dari resiko memelihara burung.
Sebenarnya ada cara yang lebih gampang kalau merasa jiji untuk membersihkan dengan cara di kerok, yaitu dengan cara memanfaatkan kertas koran bekas, caranya bagian alas sangkar di lapisi kertas koran atau sejenisnya yang ukuranya sedemikian rupa di samakan dengan ukuran alas sangkar. Jadi tidak usah repot repot mengerok, tinggal ambil saja kertas koran di atas alas sangkar yang sudah banyak kotoranya itu terus ganti dengan kertas koran bekas yang baru. Beres kan ?
Satu hal lagi yang harus di ingat untuk memudahkan membersihkan sangkar yaitu saat membeli sangkar itu sendiri. Perhatikan bagian alas sangkarnya dan perhatikan juga (apa namanya ya) di atas bagian alas sangkar itu ada alas yang berjeruji, cari sangkar yang ke dua bagian ini mudah di lepas. Populernya bagian alas yang berlaci. Alas yang berlaci membantu memudahkan dalam membersihkan sangkar.
Kebersihan sangkar ini sangat penting,karena dari berbagai sumber yang saya baca, sangkar yang tidak bersih membahayakan kesehatan burung itu sendiri. Satu lagi sangkar yang tidak bersih/jarang di bersihkan/tidak pernah di bersihkan/kotoranya di biarkan menumpuk di jamin bakal bau. Kalau sudah bau pasti di kritik anggota keluarga yang lain.
Kegiatan membersihkan sangkar ini bisa sekalian dengan membersihkan tempat minumnya, mengganti air minumnya, mengecek ke tersedian pakan, pakan yang tersisa lebih dari 2 hari harus di buang ganti dengan yang baru. Jadi penting untuk mengira ngira seberapa banyak burung makan dalam sehari bila perlu ngasih pakanya di takar, kan sayang kalau banyak pakan yang terbuang begitu saja.
Setelah semuanya dirasa beres kemudian sangkar di kerodong. Penting untuk mengkerodong sangkar ini tujuanya agar burung terbebas dari gigitan nyamuk dan kedinginan.
Menggantung sangkar juga harus di tempat yang seteril dari gangguan hama, seperti semut dan tikus jadi carilah tempat yang sekiranya aman dari hama. Saya sendiri biasa menggantung burung di dapur berjejer di atas sebilah bambu yang sudah di siapkan.
Setiap hobby pasti ada resikonya, jadi bersiaplah untuk menanggung segala resiko yang timbul dari hobby itu.
Okelah sekian post untuk kali ini semoga ada manfaatnya.
Dan ini bukan resikonya kan A… hehehe…
saya senang memperhatikan orang yg memelihara burung, terlihat sangat telaten dlm mengurusnya….
Lanjutkan A’…. 🙂
termasuk Pace, salah satu bagian dari resiko memelihara burung…
ayo atuh pelihara burung hehe
siph,,,, Insya Allah sampai titik jenuh…
hewan jga perlu tempat yg bersih ya gan..
itu harus, kasian kalau tempatnya gak bersih.
kangyan memang orangnya telaten dan sabar ya? apakah karena memang cinta dengan burung? apa yang membuat akang cinta sama mereka? tapi kang mereka disangkar sebersih apapun apa mereka bisa bahagia? *pertanyaan ngawur ini mah kang, maap ya*
makasi As,,,,
sampai tahap cinta mungkin belum ya, tapi kalau suka iya…
pertanyaan yang gak bisa saya jawab… tapi saya bisa jelasin dikit seandainya saya lepaspun belum tentu burung burung yang terbiasa di sangkar di kasih makan itu bisa mencari makan sendiri di alam bebas dan satu yang bisa saya pastikan kalau ada burung lepas disini pasti akan terus di buru terus sampai dapat oleh mereka mereka yang suka burung..
ooo begitu ya kang? ya semoga mereka bahagia dengan limpahan rasa suka dari akang ya… 😀
iya As…
amiin amin,,,,
banyak juga sangkar yang mau dibersihin ya kang…mau dibantuin gak? hee 🙂
hyyy Za…
itu belum semuanya Za…
saya ragu Za mau ngebersiinya hehe
Assalaamu’alaikum wr.wb, KangYan…
Merawat sangkat burung aja mengalah merawat baby kayaknya. malah mungkin lebih dari itu ya. Hobi kangYan ini benar-benar harus rajin dan sihat. 😀 Syukurlah di rumah saya hanya ada kura-kura dan ikan yang tidak terlalu rumit untuk menjaganya.
Benar, demikianlah risiko yang harus di ambil oleh sesiapa sahaja yang punya hobi “rumit” seperti ini kerana penjagaannya mesti bagus, tertata baik dan tidak menggemaskan orang lain.
Kagum sekali dengan hobi KangYan yang bisa dikongsikan bersama di maya. tentu sahaja pengalaman sendiri lebih bermanfaat dari sekadar membaca fakta atau teori yang dibukukan tanpa praktis.
Kalau sangkar burungnya sedang dibersihkan, maka burung2 nya tinggal di mana dulu untuk istirehat.
Salam sejahtera dan salut dengan hobi burung KangYan. 😀
wa’alaikum salam wr wb…
iya mbak Siti di banding memelihara ikan memelihara burung ini jauh lebih ribet… ngebersihin aquarium atau kolam ikan gak mesti tiap hari begitu juga ngasih pakanya…itu pengalaman saya dulu saat hobby pelihara ikan.
iya mbak kalau kalau gak di rapikan pasti ada keluarga yg memprotesnya hehe
sekedar berbagi pengalaman saja, siapa tau ada mamfaatnya.
kalau sekedar di bersihin alas sangkarnya, burungnya di biarkan saja di sangkarnya tapi kalau membersihkan sangkarnya secara keseluruhan burungnya harus di pindah sangkar dulu.
salam damai dari kota hujan.
terima kasih mbak sITI.
setuju tuh. setiap hobi ada resikonya dan harus siap dengan itu.
coba tetangga saya membaca postingan mas ini. 😀
iya gan Rian…
emang tetangganya hobby apa ?
pelihara anjing.
pelihara anjing resikonya pasti lebih gede ya gan…..
iya…
tapi jarang dibersihin kandangnya jadi saya dan sekitarnya yang terkena polusi udara
wah,,,,, kalau gitumah parah gan…. berarti dia itu gak bertanggung jawab….
Makanya. Dah diingetin terus tiap hari. Dah gitu anjingnya suka banget ke rumah. Hehehe menebar parfum
hadeuhhh berarti tumah orangnya bebal hehe….
banget tuh kang…
wah kalau hal itu terjadi disini… saya yakin tuh peliharaan tetangga itu sudah di racun gan…. di tempat saya 1 rw 3 rt hanya ada seorang yg pelihara anjing itupun selamanya di rante di halaman rumahnya..
gak masalah soal rantai atau gak-nya sih kang. masalahnya ya itu… kebersihan kandang dan makanannya. karena jarang dibersihkan, jadinya kan bau, anjingnya ikutan bau deh dan kutuan.
benar benar parah dah sampai kutuan gitumah, itu artinya benar benar gak di rawat hehe…
Ayo kang yang bersih, biar gak kena flu burung,,
Yang rajin ya,, hehee
oke gan, siap…..
rajin sekali kang 😛
kalau gak sama saya, siapa yang mau bersiin mbak hehe…
sama siapa lagi ya ? 😛
rasanya gak ada mbak….. istri paling bantu bawa sangkar dari luar ke dalam rumah atau sebaliknya begitu juga anak anak… giliran bersiin kotoranya gak ada yang mau hehe
tapi walaupun begitu, sejauh ini Alhamdulillah saya masih tetap semangat….
itu memang ya kang yg penting, semangatnya, jd ngerjakannya dgn sepenuh hati, spt ngeblog kl dilakukan dgn sepenuh hati bikin hati gembira *halah* 😛
iya mbak sepakat, kalau punya semangat segala sesuatupun akan berbuah baik…