mimpi anak gembala
April 20, 2012 12 Comments
Mimpi anak gembala
Pagi ini ku ayun langkah tergesa menggiring genbalaanku
Menuju sebidang tanah lapang terhampar hijau rerumputan
Langkah kaki berderap seirama pasukan tempurku
Siap melahap sarapan di dingin pagi ini
Embun masih berkilau saat kaki menjejak
Sambutan hangat kicauan burung liar di dahan rindang
Sungguh begitu sempurna pagi cerah ini
Mentari menyingsing di upuk timur semburat sinar keemasan
Begitu indah seluas mata memandang
Ku lepas biarkan bebas gembalaanku merdeka
Mereka berlari kesana kemari bercengkrama dengan alam
Sebentar bercanda dengan adek, kakak, atau sodaranya
Tak lama terus lanjutkan sarapan tanpa lauk hanya rumput
Ternaku gembalaanku begitu riang pagi ini, entahlah esok atau lusa
Sementara aku masih berdiri nikmati indahnya pagi dengan caraku
Ku angkat kedua tanganku terbuka hatiku berkata
Terima kasih Tuhan Kau anugerahi kami negeri yang subur
Sejenak aku diam mata tertutup lalu terduduk
Di hamparan rumput hijau basah berembun
Ku biarkan basah pakaian lusuhku sandarkan punggung di pohon tua
Sejenak masih terdiam perlahan berguman lirih bertanya
Tuhan bolehkah aku bermimpi ?
Mimpi yang tak mungkin bisa ku beli aku tau itu
Mimpi jadi pemimpin bijak yang berhasrat membangun negeri ini
Memakmurkan rakyatnya yang tersebar di pelosok negeri
Mensejahterakan mereka semua tanpa mengenal siapa dan apa atau dari mana
Ah mimpi yang sekali lagi tak mungkin sungguh tak mungkin
Tapi biarkanlah ku terus bermimpi sampai kantuku datang menyergap
Kan ku bawa mimpiku ke alam mimpi penghias tidur laparku
Tuhan salahkah bila aku mengharapkan damai di negeri ini
Damai dan terbebas dari rasa takut yang kerap menghantui
Takut hamparan rumput hijau ini terkikis erosi korupsi
Takut luas padang ini tersekat bangunan megah mega kolusi
Takut damai pagi ini tergusur banjir ketidak pastian
Takut dahagaku pagi ini akan lebih parah lagi bertambah debu apatis
Tuhan apalah dayaku aku hanya anak gembala yang lemah
Tak mungkin bisa melawan, bisa bertahan, bisa berdiri
Manakala keserakahan menjelma berpura pura
Demi pembangunan, demi kemajuan, demi kesejahteraan
Aku sejenak diam mentari semakin tinggi hangat terasa
Selimuti badan kurusku dari dingin pagi ini
Aku kan teruskan mimpiku nanti dalam mimpi tidurku
Aku kembali terdiam, diam dan terus diam
mimpi yang indah gan …
iya gan,,, walau sebatas mimpi hehe…
terima kasih sudah berkunjung gan…
ingin rasanya terus dalam mimpi saat hari hari hanya bisa untuk disesali
dengan mimpi semua begitu indah..
terlebih kalau mimpi indah itu jadi nyata.
menyesal harus, menyesali wajar
jangan terus menyesal yang hanya membuat beban semakin berat
smoga mimpinya gag mmbuat ketiduran ya gan…. 🙂
kasihan gembalaannya nanti pada kabur semua dah…. 😀
nice post gan… !
telat gan terlanjur tidur di bawah pohon tua..
hehe adakah mampir kesana gembalaanku yang kabur gan ??
makasi….
aku ijin copy tulisan ini gan..
buat referensi..
silakan gan….
dan anak gembala pun datang ke pada mamak nya..
“mak ayam ku mana…!?”
“udah makan sandal sana..” kata mak’
“zzz…. T,T ko makan sandal mak!!”
*sambil gigit pintu
wkwk..
#iklan lewat
sajak pagi yang Mantaf bro hehe..
haha… mending di makan dari pada hanya sekedar di ambil, toh sama aja di ancam bui… kata anak gembala sambil terus mimpi
terima kasih gan Jay….
ini pengalaman pribadi gan ❓
mampir : http://bmaster23.wordpress.com/2012/04/21/duel-aplikasi-browser-mobile-opera-mini-vs-uc-browser/
bukan gan… ini hanya imajinasi saja setelah sebelumnya liat anak kecil yang sedang menggebala