mimpi anak gembala

Mimpi anak gembala

Pagi ini ku ayun langkah tergesa menggiring genbalaanku

Menuju sebidang tanah lapang terhampar hijau rerumputan

Langkah kaki berderap seirama pasukan tempurku

Siap melahap sarapan di dingin pagi ini

Embun masih berkilau saat kaki menjejak

Sambutan hangat kicauan burung liar di dahan rindang

Sungguh begitu sempurna pagi cerah ini

Mentari menyingsing di upuk timur semburat sinar keemasan

Begitu indah seluas mata memandang

Ku lepas biarkan bebas gembalaanku merdeka

Mereka berlari kesana kemari bercengkrama dengan alam

Sebentar bercanda dengan adek, kakak, atau sodaranya

Tak lama terus lanjutkan sarapan tanpa lauk hanya rumput

Ternaku gembalaanku begitu riang pagi ini, entahlah esok atau lusa

Sementara aku masih berdiri nikmati indahnya pagi dengan caraku

Ku angkat kedua tanganku terbuka hatiku berkata

Terima kasih Tuhan Kau anugerahi kami negeri yang subur

Sejenak aku diam mata tertutup lalu terduduk

Di hamparan rumput hijau basah berembun

Ku biarkan basah pakaian lusuhku sandarkan punggung di pohon tua

Sejenak masih terdiam perlahan berguman lirih bertanya

Tuhan bolehkah aku bermimpi ?

Mimpi yang tak mungkin bisa ku beli aku tau itu

Mimpi jadi pemimpin bijak yang berhasrat membangun negeri ini

Memakmurkan rakyatnya yang tersebar di pelosok negeri

Mensejahterakan mereka semua tanpa mengenal siapa dan apa atau dari mana

Ah mimpi yang sekali lagi tak mungkin sungguh tak mungkin

Tapi biarkanlah ku terus bermimpi sampai kantuku datang menyergap

Kan ku bawa mimpiku ke alam mimpi penghias tidur laparku

Tuhan salahkah bila aku mengharapkan damai di negeri ini

Damai dan terbebas dari rasa takut yang kerap menghantui

Takut hamparan rumput hijau ini terkikis erosi korupsi

Takut luas padang ini tersekat bangunan megah mega kolusi

Takut damai pagi ini tergusur banjir ketidak pastian

Takut dahagaku pagi ini akan lebih parah lagi bertambah debu apatis

Tuhan apalah dayaku aku hanya anak gembala yang lemah

Tak mungkin bisa melawan, bisa bertahan, bisa berdiri

Manakala keserakahan menjelma berpura pura

Demi pembangunan, demi kemajuan, demi kesejahteraan

Aku sejenak diam mentari semakin tinggi hangat terasa

Selimuti badan kurusku dari dingin pagi ini

Aku kan teruskan mimpiku nanti dalam mimpi tidurku

Aku kembali terdiam, diam dan terus diam

About kangyan
hanya seorang awam yang suka menulis sebelum tidur... menulis tentang apa saja, dari yang di dengar, di lihat dan di rasakan... bentuk tulisan sekedar ekspresi pemberontakan yang hanya tersalur lewat tulisan...

12 Responses to mimpi anak gembala

  1. Noer says:

    mimpi yang indah gan …

  2. dearKUR says:

    ingin rasanya terus dalam mimpi saat hari hari hanya bisa untuk disesali

    • uyayan says:

      dengan mimpi semua begitu indah..
      terlebih kalau mimpi indah itu jadi nyata.

      menyesal harus, menyesali wajar
      jangan terus menyesal yang hanya membuat beban semakin berat

  3. bensdoing says:

    smoga mimpinya gag mmbuat ketiduran ya gan…. 🙂
    kasihan gembalaannya nanti pada kabur semua dah…. 😀
    nice post gan… !

  4. aku ijin copy tulisan ini gan..
    buat referensi..

  5. jayireng says:

    dan anak gembala pun datang ke pada mamak nya..

    “mak ayam ku mana…!?”
    “udah makan sandal sana..” kata mak’
    “zzz…. T,T ko makan sandal mak!!”
    *sambil gigit pintu

    wkwk..
    #iklan lewat :mrgreen:

    sajak pagi yang Mantaf bro hehe..

    • uyayan says:

      haha… mending di makan dari pada hanya sekedar di ambil, toh sama aja di ancam bui… kata anak gembala sambil terus mimpi

      terima kasih gan Jay….

yang sudah baca di tunggu komenya,,,,,, terima kasih.