indahnya kebersamaan

Indahnya kebersamaan

Beberapa lama kebelakanag saat saya masih aktif di dunia permancingan banyak cerita yang terekam dalam memori kenangan. Cerita duka terkapar di pemancingan, saat petir menghantam kabel aliran listrik untuk penerangan, dampkanya masih kuat sampai sekarang, trauma tak mau hilang. Atau saat Sandy bibirnya belepotan darah segar ikan panggang yang belum matang. Begitupun saat “ngaliwet” bersama tetangga, di halaman belakang.

saat menunggu liwet matang

saat menunggu liwet matang di saung awi yang tinggal kenangan.

Acara ngaliwet bersama di gagas sama Istri, waktu itu hari Jumat “A gimana kalau nanti malam kita Ngaliwet, ajak tetangga yang mau ikut?”. “Siap, tapi ngajak  tetangganya ntar aja, kalu ikanya sudah dapat, sapa tau mancingnya benjol. Tar di kabari“. Jawab saya.

Tapi walaupun acaranya belum pasti persiapan untuk ngaliwet sudah di siapkan dari mulai beras, bumbu, dan kelengkapan lainya, pokonyamah sudah siap tinggal daun pisang saja yang belum ngambil.

Kira kira jam 16.00 saya kabari istri lewat sms “Ngaliwet jadi”. “Ya” jawabnya singkat.

Malam harinya selepas salat Isya tetangga depan rumah yang memang sudah begitu akrab datang ke rumah bersama istri dan anaknya, gak lama yang lainpun pada datang. Gak langsung ke acara “ngaliwet”, biasa ngobrol ngobrol dulu. Ngaliwetnya sendiri baru di mulai jam 21.00.

Jam 21.00 mulailah ada pembagian tugas, mang Noh berishin ikan, istrinya nyiapin bumbu yang lainya ikut membantu, kang Yosep dan A Asep bertugas bakar ikanya. Sambil bekerja kami terus ngobrol ngalor ngidul sesekali kami terbahak saat m Noh yang pintar bercanda berkelakar dengan candaanya.

Singkat cerita liwetpun matang, ikan panggang sudah terhidang begitu juga lalapan dan sambal sudah siap. Liwet di gelar di atas daun pisang di atasnya ikan ikan bakar, sambal dan lalapnya terpisan di tepi daun, maklum gak semua doyang sambal.

Tak terasa sambil terus ngobrol liwet yang sepanci besar itu kandas sudah berpindah ke dalam perut.

Itulah salah satu cerita indah kebersamaan yang kami dapatkan bersama para tetangga.

Dalam kebersamaan bisa berbagi kebahagian, berbagi keceriaan, berbagi pekerjaan. Ringan sama di jingjing berat sama di pikul.

About kangyan
hanya seorang awam yang suka menulis sebelum tidur... menulis tentang apa saja, dari yang di dengar, di lihat dan di rasakan... bentuk tulisan sekedar ekspresi pemberontakan yang hanya tersalur lewat tulisan...

32 Responses to indahnya kebersamaan

  1. cumakatakata says:

    Ah, indah sekali A, kl begini, hubungan dengan tentang bisa sangat akrab… 🙂

  2. araaminoe says:

    ngaliwet itu apa ya Kang? *asmie kepo nie…* 🙂

  3. jatijowo says:

    Memancing termasuk hobbyku mas, tapi sekarang sdh mulai jarang karena mencari nahkah untuk keluarga,, hehee

    • kangyan says:

      ada kesamaan,
      10 bulan terahir ini saya juga baru 2 kali pergi mancing.. padahal 13 tahun ke belakang seminggu itu minimal 2 kali bahkan 4 kali…. hehe..

      • Heru Piss says:

        Biarpun kata orang lain, memancing itu hal yang membosankan tapi menurutku ada seni tersendiri apalagi bareng sama teman yang suka mancing jug, kalo ngajak yang gak demen mancing ya cepet ngajak balik,, heheheee

        • kangyan says:

          sepakat gan….
          mancing itu seni dan banyak cerita di dalamnya.
          bisa melupakan sejenak problema hidup.
          momen yang paling saya tunggu adalah “strike”…
          mantaplah hehe

  4. Idah Ceris says:

    Ngaliwetnya dimulai jam 21.00, Mas?
    Waah, kalau aku udah ngantuk duluan. Hihihihi

  5. MrFz says:

    moment yg brharga ya om, asiknya punya sahabat yg baik 🙂

  6. Ceritaeka says:

    Yang oentimg kebersamaannya ya, Mas 🙂 tempat dan suasana nomer sekian hehe

  7. naniknara says:

    kebersamaan itu memang indah. Dan akan jadi kenangan yang manis suatu saat nanti

  8. yisha says:

    wah, asyiknyaaaaa……..

  9. Evi says:

    Heavenly. Indah nian hidup bertetangga seperti ini, Kang 🙂

  10. duniaely says:

    untung nggak ada foto makanannya Kang :mrgreen:

    sepertinya foto ini dulu pernah dipajang ya Kang ? 🙂

  11. Assalaamu’alaikum wr.wb, KangYan…

    bagus juga diadakan acara santai sedemikian sesama tetangga. hal seperti ini masih ada di kampung. Ini semakin mengakrabkan lagi hubungan. Tetapi di bandar sukar mahu mencari ruang bersama tetangga. malah tidak kenal dan tidak bertegur sapa pun biasa berlaku.

    Wah…. jadi lapar nih membaca tentang ikan bakar. saya suka makan ikan bakar dengan sambal pedas.

    Salam sejahtera di penghujung pekan. 😀

    • kangyan says:

      wa’alaikum salam…

      iya mbak Siti, saya juga bersyukur walau di kampung saya terdiri dari berbagai suku tapi kebersamaan masih bisa di rasakan..

      hehe… saya sendiri malah kurang suka ikan bakar..

      salam damai dari kota hujan.

  12. capung2 says:

    ditempat sya istilah makan bersama itu namanya padangan gan ato jga disebut bancakan..

Leave a reply to kangyan Cancel reply